Mafia Jalan Mempawah KPK RI Telusuri Jejak Uang, Saksi Kunci, dan dugaan ada Bayang-Bayang Sang Mantan Bupati

0
59

Lidikkrimsusnews.com|Pontianak 7 Mei 2025 Kalimantan Barat Satu per satu saksi mulai dipanggil. Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia , yang terus menggali dugaan korupsi dalam proyek peningkatan jalan di Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat, semakin mendalam. Pemeriksaan terhadap sepuluh saksi baru, yang berasal dari berbagai latar belakang—mulai dari Aparatur Sipil Negara (ASN) hingga pihak swasta—menjadi langkah strategis KPK untuk mengungkap siapa yang berada di balik praktek korupsi besar ini.

Kasus yang kini mengemuka melibatkan proyek peningkatan dua ruas jalan, Jalan Sekabuk–Sei Sederam dan Jalan Sebukit Rama–Sei Sederam,yang dibiayai dengan dana APBD 2015. Proyek yang pada awalnya bertujuan untuk memperbaiki infrastruktur transportasi di kawasan tersebut, kini terungkap menyimpan berbagai penyimpangan yang mencurigakan—mulai dari proses lelang yang tidak transparan, hingga pelaksanaan proyek yang jauh dari standar.

Sepuluh Saksi tambahan Diperiksa

Setelah melakukan serangkaian penggeledahan di 16 lokasi di Mempawah, Sanggau, dan Pontianak pada akhir April 2025, KPK memanggil sepuluh saksi untuk diperiksa secara intensif. Pemeriksaan ini bertujuan untuk menggali lebih dalam peran masing-masing individu dalam pelaksanaan proyek yang telah menelan anggaran besar itu.

Nama-nama yang dipanggil merupakan sosok yang diduga mengetahui betul bagaimana proses tender, pelaksanaan proyek, hingga pembayaran proyek berjalan. Para saksi tersebut berasal dari berbagai latar belakang—terdapat ASN yang terlibat dalam administrasi proyek, seorang konsultan teknis yang mengawasi pelaksanaan lapangan, hingga seorang satpam yang diduga memiliki informasi penting.

Berikut adalah daftar lengkap nama-nama saksi tambahan yang diperiksa KPK RI:

1. Ade Akbar – ASN Pemkab Mempawah, terlibat dalam administrasi proyek.

2. Herwan Agustiadi* – ASN Pemkab Mempawah.

3. *Utin Seri Nurtini* – ASN Pemkab Mempawah, menangani kelengkapan dokumen.

4. *Irmeina*– ASN Pemkab Mempawah, bagian dari tim penyusunan laporan proyek.

5. *Sri Kurniati* – Ibu Rumah Tangga, yang diduga memiliki rekening yang menerima transfer terkait proyek.

6. *Dedi Asmaransyah*– Pihak swasta, perantara pengadaan alat berat.

7. *Adi Purwanto* – Direktur PT Sinergi Karya Utama, kontraktor pelaksana proyek.

8. *Sumarno*– Koordinator Teknis dari CV Davina Engineering Consultant, yang bertanggung jawab mengawasi kualitas jalan.

9. *Teguh Wiyono* – Wiraswasta, terlibat dalam pengadaan material proyek.

10. *Zulkifli Haryanto* – Satpam HM Sampoerna Pontianak, yang memiliki koneksi dengan tersangka dan aset terkait.

*Saksi Kunci: Ade Akbar dan Sumarno*

Namun, perhatian banyak pihak kini tertuju pada dua nama yang disebut-sebut sebagai  saksi kunci dalam penyidikan ini: Ade Akbar dan Sumarno.

Ade Akbar, seorang ASN Pemkab Mempawah yang terlibat dalam proses administrasi proyek, diduga memiliki informasi penting terkait jalannya tender dan aliran dana yang tidak sesuai prosedur. Sumarno, yang berperan sebagai *Koordinator Teknis dari konsultan proyek CV Davina Engineering Consultant*, juga disebut mengetahui dengan jelas bagaimana proyek dikerjakan, serta siapa saja yang terlibat dalam pengawasan dan pelaksanaan teknis proyek.

Kedua saksi ini memiliki peran yang sangat vital dalam mengungkap siapa yang berada di balik pengaturan proyek ini. Aktivis antikorupsi mendorong keduanya untuk mengajukan diri sebagai justice collaborator (JC), yang berarti mereka bersedia memberikan keterangan untuk mengungkap aktor intelektual yang lebih besar di balik skandal ini.

“Jika Ade Akbar dan Sumarno bersedia bekerja sama, kasus ini akan terbuka lebih lebar. Banyak pihak yang bisa terseret, termasuk pejabat-pejabat besar yang selama ini terlindungi,” ujar *Nina Lestari*, seorang aktivis dari anti korupsi , yang aktif mengawasi jalannya penyidikan.

Keduanya diyakini mengetahui siapa saja yang mengendalikan proyek ini dari balik layar, termasuk dugaan keterlibatan pejabat-pejabat penting di tingkat kabupaten. Harapan publik adalah agar kedua saksi ini mau membuka tabir dan memberikan bukti yang mengarah pada aktor intelektual yang selama ini berada di balik layar.

Mantan Bupati Mempawah: Nama yang Terus Muncul

Di tengah penyidikan, sebuah nama besar terus mencuat— mantan Bupati Mempawah.Meskipun KPK belum secara resmi mengonfirmasi adanya keterlibatan mantan bupati tersebut, berbagai sumber internal menyebut bahwa keluarga mantan bupati memiliki kontrol yang kuat terhadap proyek-proyek besar di daerah tersebut. Beberapa warga setempat bahkan menyebut adanya *dinasti politik* yang telah lama menguasai jalannya proyek-proyek pemerintah daerah, dengan dugaan korupsi yang sudah mengakar.

“Proyek-proyek besar selalu melibatkan orang-orang dekat mereka. Kalau ada yang berani bersuara, mereka akan ditindak secara represif,” ujar Zulkarnaen ,seorang warga Mempawah yang menyaksikan langsung praktik korupsi yang terjadi. “Sekarang, saya berharap KPK bisa mengungkap siapa sebenarnya yang mengendalikan proyek-proyek ini,” tambahnya.

Penggeledahan dan Bukti Elektronik

Pada akhir April 2025, KPK melaksanakan penggeledahan di 16 lokasi yang mencakup kantor dinas, rumah pribadi, serta tempat-tempat yang diduga berkaitan dengan kasus ini. Penggeledahan tersebut berhasil menyita berbagai dokumen, catatan, dan perangkat elektronik yang mengandung informasi vital terkait dugaan korupsi. Beberapa di antaranya diduga menunjukkan adanya aliran dana yang mengarah pada pihak-pihak tertentu yang tidak seharusnya mendapatkan keuntungan dari proyek tersebut.

“Penggeledahan ini menjadi langkah awal dalam menggali lebih dalam aliran dana dan siapa yang mendapat manfaat dari praktek korupsi ini. Kami masih terus memeriksa bukti-bukti yang kami amankan,” ujar salah seorang penyidik KPK yang enggan disebutkan namanya.

Tiga Tersangka dan Potensi Penambahan

Hingga saat ini, KPK telah menetapkan tiga tersangka dalam kasus ini. Dua di antaranya merupakan pejabat negara yang terlibat langsung dalam pengawasan dan pelaksanaan proyek, sedangkan satu tersangka berasal dari pihak swasta yang terlibat dalam pengadaan material dan peralatan proyek. Namun, menurut sumber internal KPK, jumlah tersangka diperkirakan akan bertambah seiring dengan berkembangnya penyidikan.

“Kami terus mendalami siapa saja yang terlibat, dan jika ditemukan bukti yang cukup, bukan tidak mungkin tersangka baru akan segera diumumkan,” kata seorang penyidik KPK yang terlibat dalam proses pemeriksaan.

Publik, khususnya warga Mempawah, sangat berharap agar KPK dapat menuntaskan kasus ini dengan transparan dan adil. Sebagai masyarakat yang sering terjebak dalam bayang-bayang kekuasaan yang mengendalikan proyek-proyek besar, mereka menginginkan agar tidak ada lagi ruang bagi korupsi yang merugikan rakyat.

Keterlibatan Pejabat Tinggi: Kemungkinan yang Terus Dipertanyakan

Kasus ini terus menjadi perhatian publik, karena tidak hanya menyangkut anggaran yang cukup besar, tetapi juga dugaan kuat adanya keterlibatan pejabat tinggi dalam pengaturan proyek. Banyak pihak yang menduga bahwa praktek korupsi ini bukan hanya melibatkan para pejabat di tingkat bawah, tetapi juga mungkin menyentuh lapisan pemerintahan yang lebih tinggi.

Dengan penyidikan yang terus berkembang dan saksi-saksi yang mulai membuka suara, masyarakat berharap KPK akan mengungkap siapa saja yang selama ini bersembunyi di balik korupsi proyek jalan Mempawah.

 

Tim : Redaksi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini