Dari Pontianak ke Senayan, Sultan Syarif Melvin Alkadrie Hadirkan Spirit Pencak Silat di Wekasan Cup II 2025
LIDIKKRIMSUSNews.Com—Pontianak – 22 Agustus 2025 Kalimantan Barat Suasana gegap gempita menyelimuti Gedung Olahraga Terpadu A. Yani, Pontianak. Ribuan pesilat dari berbagai penjuru Indonesia berkumpul dalam Kejuaraan Pencak Silat Wekasan Competition II 2025 yang resmi dibuka Jumat (22/8). Ajang bergengsi ini mempersembahkan Piala Sultan Pontianak IX, sekaligus menjadi momentum kebangkitan prestasi dan pelestarian budaya pencak silat sebagai identitas bangsa.
Ribuan Pesilat, Event Terbesar 2025
Turnamen hasil kerja sama Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Kalbar bersama panitia Wekasan Cup ini diikuti ribuan peserta, mayoritas dari Kalimantan Barat. Jumlah yang membeludak menjadikannya salah satu event pencak silat terbesar di Indonesia tahun 2025. Selain sebagai wadah kompetisi, ajang ini menjadi ruang silaturahmi para pendekar lintas daerah yang sama-sama berkomitmen menjaga marwah silat.
Sultan Melvin: Dari Kesultanan ke Senayan
Pembukaan kejuaraan berlangsung khidmat dengan hadirnya Sultan Pontianak IX, Syarif Melvin Alkadrie, yang kini juga menjabat sebagai anggota DPD RI terpilih. Kehadiran beliau menghadirkan simbol ganda: penjaga marwah budaya sebagai Sultan sekaligus wakil resmi masyarakat Kalbar di Senayan.
Dalam sambutannya, Sultan Melvin menegaskan:
“Wekasan Cup bukan hanya soal juara. Ini adalah penghormatan terhadap jati diri bangsa dan pengingat bahwa silat adalah identitas masyarakat Nusantara. Sebagai anggota DPD RI, saya membawa aspirasi Kalbar di Senayan agar tradisi dan prestasi daerah kita semakin diakui nasional dan internasional.”
Silat, Warisan Luhur Nusantara
Pembukaan resmi dilakukan oleh Sekda Kalbar, dr. H. Harisson, M.Kes., mewakili Gubernur. Ia menekankan bahwa pencak silat bukan sekadar olahraga, melainkan warisan leluhur yang membentuk karakter.
“Silat adalah warisan Nusantara yang mengajarkan adab, kehormatan, dan keberanian. Karena itu, bertandinglah dengan sportivitas dan jiwa ksatria,” tegas Harisson.
Turut hadir Ketua IPSI Kalbar Alexander Wilyo, Ketua Umum Wekasan SNT Laksda TNI (Purn) Sudarmoko, perwakilan TNI, Polri, Disporapar, pemerintah daerah, dan tokoh masyarakat, yang semuanya menegaskan dukungan penuh lintas sektor terhadap perkembangan silat di Kalimantan Barat.
Dari Kalbar untuk Indonesia dan Dunia
Ketua IPSI Kalbar, Alexander Wilyo, menegaskan optimisme besar bahwa ajang ini akan melahirkan atlet muda yang siap bersaing di kancah nasional maupun internasional.
Atlet terbaik dari Wekasan Cup II 2025 akan dipersiapkan menuju Kejurnas Junior, Kejuaraan Dunia Junior di India, hingga PON Bela Diri 2025.
“Dari Kalbar untuk Indonesia. Pesilat kita harus mampu bersaing, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga internasional,” ujarnya penuh semangat.
Panggung Budaya dan Solidaritas
Selain pertandingan di arena, pembukaan juga dimeriahkan dengan Jaranan, atraksi silat tunggal-ganda, serta senam massal. Perpaduan olahraga dan seni budaya ini menegaskan bahwa pencak silat bukan sekadar bela diri, tetapi juga bahasa persaudaraan dan kebanggaan Nusantara.
Ajang Pemersatu Generasi Muda
Lebih dari sekadar kompetisi, Wekasan Cup II 2025 hadir sebagai ajang pemersatu generasi muda. Ribuan atlet yang bertanding membawa pesan solidaritas, sportivitas, dan kecintaan pada warisan budaya sendiri.
Dengan gaung yang semakin besar, Wekasan Cup II meneguhkan posisi Kalimantan Barat sebagai salah satu pusat perkembangan pencak silat Indonesia.
Profil Singkat Sultan Syarif Melvin Alkadrie
Sultan Syarif Melvin Alkadrie adalah Sultan Pontianak IX sekaligus anggota DPD RI terpilih periode 2024–2029. Sebagai bagian dari keluarga Kesultanan Kadriah Pontianak, beliau mewarisi tanggung jawab menjaga tradisi, budaya, dan marwah masyarakat Melayu Kalimantan Barat.
Selain kiprah kebudayaan, Sultan Melvin juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial, kepemudaan, dan olahraga, menjadikan dirinya sosok pemimpin muda yang dekat dengan rakyat.
Kini, dengan mandat baru sebagai senator di Senayan, beliau membawa visi untuk memperjuangkan kemajuan Kalbar di segala sektor—pendidikan, budaya, ekonomi, hingga olahraga—seraya tetap menjaga kearifan lokal sebagai identitas bangsa.
Wekasan Cup II 2025 bukan sekadar perebutan piala, melainkan panggung kebangkitan budaya, prestasi, dan harga diri masyarakat Kalbar — dari Pontianak untuk Indonesia, dari Senayan untuk Nusantara.
Tim : Redaksi